Seketika tersadar dari sekumpulan fatamorgana indahnya kefanaan sebuah kehidupan
Seketika tersadar dari sekumpulan keangkuhan sesosok manusia yang tak tau apa-apa
Seketika tersadar dari sekumpulan kemelut hati yang terpancar dalm alis yang menyatu
Seketika tersadar dari sekumpulan nelangsa jiwa yang pilu menyesali semuanya
Sejuta hasrat dan keinginan tanpa mengukur kemampuan yang ada
Terombang ambing dalam kepekaan hasrat yang takkan pernah ada habisnya
Selalu berimajinasi dalam hasrat yang datar tanpa ada innovasi jenaka
selangsa nikmat yang teramat sangat menderu deru dalam dilematisnya sebuah kepiluan
terjebak dalam setumpuk keegoan yang bernaluri dengki
sebait nyanyian takdir yang mengalun indah menyapu hangat jiwa
selalu tak pernah memiliki tujuan yang jelas
dengan langkah gontai bersama bayu dalam diam sebuah kepalsuan
lingkaran jarum jam yang takkan pernah ada habisnya untuk memutar masa
detik-detik kemelut rumitnya sebuah perjalan kehidupan
kerja keras sel-sel pembuluh darah menghantarkan suplay darh ke otak
yakinkan naluri akan kebesaran Sang Ilahi
Rabu, 12 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tetap santun n beretika tinggi