Pasukan 7 Bidadari

Pasukan 7 Bidadari
All About Us

Rabu, 12 Mei 2010

PERJALANAN SEBUAH SISTEM DEMOKRASI

Gegap gempita kebangkitan Era demokrasi Indonesia ditandai dengan kebebasan setiap penduduk/rakyat Indonesia dalm mengeluarkan pendapat, dalam batas-batasan tertentu, berhak memilih dan dipilih, seperti yang tercantum dalam Psl. 28 UUD 45.
Kebebasan rakyat/penduduk Indonesia dalam kaitannya hak untuk memilih dan dipilih, republik ini menyediakan wadah sebagai tempat untuk melaksanakan sistem Pemilihan Umum yang berkarakteristik Jujur dan Adil dan Langsung Umum Bebeas dan Rahasia (JURDIL dan LUBER), adalah melalui media yang bernama Komisi Pemilihan Umum. Komisi ini bertanggung jawab terhadap segala hal yang berkaitan dengan proses Pemilu, dimulai dari proses pencalonan hingga proses akhir pemilu itu sendiri.
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang(-orang) untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada ruang lingkup yang lebih kecil, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti Presiden Mahasiswa atau ketua kelas
Seluruh rakyat Indonesia berkewajiban membantu dalam menyukseskan proses pemilu itu sendiri. Paritisipasi seluruh elemen masyarakat dalam pemilu yang ada, dapat dilakukan dengan turut memberikan hak suara yang telah diatur sebagai bentuk keikutsertaan masyarakat sebagai bagian dari elemen proses demokrasi itu sendiri.
Adanya sebuah proses pemilu menandai berjalannya suatu sistem kelembagaan negara yang demokratis. Tidak hanya pada suatu lembaga negara yang memiliki sistem demokratis ini, melainkan setiap lembaga/institusi pendidikan seperti Perguruan Tinggi atau Universitas juga melakukan proses pemilu guna kemajuan Universitas itu sendiri kedepannya.
Tertanggal 26 Oktober 2009 Keluarga Mahasiswa Universitas Bangka Belitung juga melaksanakan pemilihan umum Mahsasiswa ( PEMILWA) kali ketiga secara langsung sebagai perwujudan berjalannya sebuah sistem demokrasi kepemerintahan di dalam ruang lingkup Universitas Bangka Belitung. Berbagai macam tampuk kekuasaan yang akan diperebutkan dalam proses pemilihan umum mahasiswa ini meliputi,
1. Kursi Kepresidenan dan wakil presiden yang akan menempati orang pertama berkuasa di kepemerintahan yang dinamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (BEM U) sebagai pelaksana dari sistem kepemerintahan di dalam ruang lingkup Universitas Bangka Belitung.
2. Kursi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Bangka belitung (DPM U) yang berfungsi sebagai pengontrol kinerja dari Lembaga Eksekutif yang ada.
Sedangakan di dalam ruang lingkup Fakultas sendiri pemilihan umum meliputi,
1. Kursi Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM F) yang akan menempati orang pertama berkuasa di kepemerintahan Fakultas sebagai pelaksana dari sistem kepemerintahan di dalam ruang lingkup Fakultas.
2. Kursi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPM F) yang berfungsi sebagai pengontrol kinerja dari Lembaga Eksekutif yang ada.
Keterwakilan berbagai elemen mahasiswa yang ada di dalam ruang lingkup sistem kepemerintahan kampus turut menjadi pelopor kemajuan Universitas itu sendiri. Untuk sebuah kemajuan yang berarti tentunya universitas ini harus mengadakan sebuah perubahan sebagai bentuk perwujudan dan pengabdian sebagai seorang mahasiswa yang memiliki intelektualitas dan kenginan untuk memajukan Universitas ini ke arah yang lebih baik.
Semoga dengan adanya keterwakilan berbagai elemen mahasiswa yang ada dalam proses pemilwa ini, dapat membawa Universitas ini ke arah yang lebih baik. Melaksanakan segala kewajiban sebagai seorang pemimpin yang memiliki jiwa berkeadilan, bijak serta dapat mengayomi seluruh elemen mahasiswa yang ada. Dapat melaksanakan kekuasaan sebagai sebuah amanah yang memang harus dilakukan dalam batas-batas tugasnya sebagai wakil mahasiswa.
Bersikap lapang dada dan introspeksi diri adalah hal yang sepatutnya yang harus dilakukan bagi yang mereka yang mengalami kekalahan dalam pemilwa ini sebagai bentuk sportifitas dalam menghadapi kekalahan. Ikut serta menjalankan sistem roda kepemerintahan yang ada sebagai bentuk dukungan yang ada. Sesungguhnya pendewasaan dirilah yang harus dilakukan seorang pemimpin yang sebenar-benarnya. Bersikap dewasa dalam menghadapi kekalahannya, karena dalam sebuah pertarungan perebutan tampuk kekuasaan memang harus ada yang menang dan ada yang kalah.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tetap santun n beretika tinggi